Posts

Muliakan Guru Anakmu

Sejatinya, tidak ada seorangpun yang terlahir kedunia ini dengan mencapai kesuksesannya tanpa dibesarkan dengan kasih dan sayang orang tua. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang bakat dan minat anak. Orang tua yang melahirkan kita dan menghantarkan kita menjalani kehidupan. Orang tua lah yang menanamkan benih-benih keimanan dan ketaatan sehingga kita dapat mencapai kesuksesan. Kemegahan dunia dan isinya tidak dapat menggantikan jasa orang tua. Hanya bakti (birrul walidain) yang tulus serta mendoakan orang tua yang dapat kita berikan. Ada 3 (tiga) kewajiban orang tua terhadap anak; pertama dengan memberikan nama yang baik, kedua dengan mendidik anak dengan pendidikan yang paling baik, ketiga menikahkan anak. Mendidik anak tidak lepas dari peran penting guru (mu'alim), sampai ada pepatah yang mengatakan bahwa guru (mu'alim) adalah orang tua yang kedua. Tidak dipungkiri bahwa selain mengajar, guru juga dituntut untuk mendidik anak. Jika orang tua melah

Santri keren selalu Disiplin

Pondok pesantren merupakan wadah pendidikan Islam yang mempunyai tujuan untuk dapat mempersiapkan kader-kader Muslim yang tangguh, kuat, dan berakhlak. Tentu untuk terpenuhinya tujuan tersebut, maka Pondok Pesantren selalu mengemas pendekatan pendidikan dengan program-program harian santri. Program-program itulah yang membentuk karakteristik santri sehingga santri dapat mencapai tujuan pesantren tersebut. Banyaknya program pesantren membuat santri menjadi memahami arti waktu itu sendiri, maka mau tidak mau secara tidak disadari akan tertanam dalam diri santri sebuah kedisiplinan. Kedisiplinan tidak dapat ditanamkan secara instan tapi melalui proses pembiasaan. Indikator keberhasilan disipliplin santri dapat dilihat ketika santri terbiasa bangun disubuh hari maka ketika pulang atau di rumah pun demikian, jika santri terbiasa membaca Al-Qur'an maka ia akan baca Al-Qur'an di rumah ketika pulang. Pembiasaan inilah menjadi nilai lebih dalam menanamkan jiwa disiplin santri. Pondok

Berpikirnya santri harus jadi Dzikir

Berpikir adalah aktifitas manipulasi otak terhadap sebuah informasi. Dalam prosesnya pikiran menggabungkan, mengkonfirmasi, memberikan persepsi sesuai pengalaman yang relevan sesuai dengan konsep-konsep atau pengetahuan yang ada. Berpikir merupakan aktifitas yang dilakukan baik secara sengaja atau pun tanpa sengaja untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Santri mempunyai misi khusus dalam berpikir, yaitu dengan merumuskan dan mempersiapkan kader-kader muslim yang tangguh dalam menghadapi era globalisasi. Dengan langkah ini diyakini muslim dapat lebih kuat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Berpikirnya santri tentu harus sesuai dengan kaidah-kaidah dan batasan-batasan  dalam syari'ah Islam serta memperhatikan etika dalam berpikir. Tak bisa dipungkiri, begitu banyak dan beragamnya ilmu pengetahuan yang bisa didapat di Pondok Pesantren. Sudah tentu ini menjadi daya rangsang (stimulus) otak untuk berpikir. Biasanya seorang santri mempunyai kecenderungan dalam berpikir dan mema

SEJARAH PEMIKIRAN ISMAIL RAJI AL-FARUQI

Image
SEJARAH PEMIKIRAN ISMAIL RAJI AL-FARUQI Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Islam   KELOMPOK 7: ARIF HUSNI MUBAROK CHOIRUL ANWAR RIO ARDI ANNE NURDIANA PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNISMA “45” BEKASI 2015   SEJARAH PEMIKIRAN ISMAIL RAJI AL-FARUQI A.    Pendahuluan Dunia modern saat ini mengukir kisah kejayaan manusia secara materi dan kaya akan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun modernitas ini agaknya tidak didukung dengan keteguhan hati nurani sehingga banyak manusia modern tersesat dalam kemajuan dan kemodernannya. Manusia modern memang mampu membangun impian kehidupan menjadi kenyataan, namun kemudian mereka menghancurkannya dengan tangannya sendiri. Sebagaimana al-Qur’an mengibaratkan seorang perempuan yang menenun kain dengan tangannya, lalu kemudian mencabik-cabiknya kembali dengan tangannya. [1] Krisis kemanusiaan modern ini dikritik oleh